Jakarta, Beritasatu.com– PT Simed Prakarsa Indonesia mendukung penerapan energi terbarukan dengan produk panel surya Hicell. Produk ini menjadi bermanfaat saat situasi pandemi, karena banyak orang melakukan pekerjaan dari rumah (work from home) sehingga meningkatnya penggunaan listrik. Dengan panel surya Hicell, pengguna dapat menghemat biaya listrik bulanan.
Kepada wartawan di pameran IndobuildTech, di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (17/11/2021), Direktur dari PT Simed Prakarsa Indonesia, Dewi Rulan mengatakan, sumber energi utama yang digunakan saat ini adalah bahan bakar fosil yang makin langka. Jika barang makin langka, otomatis harga listrik juga naik.
“Kita semua tahu ya sumber energi utama yang kita gunakan saat ini terutama listrik sumbernya adalah bahan bakar fosil yang makin langka. Jika barang makin langka otomatis harga listrik juga naik. Kalau dibilang jualan ya kurang cocok ya mungkin lebih tepatnya investasi dan investasi solar panel adalah investasi terbaik saat ini karena sumber energinya terbarukan dan tidak bisa habis,” kata dia, dalam paparannya pada perkenalan produk terbaru yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Hicell Solar Cell System.
Peningkatan penggunaan listrik di beberapa segmen bangunan komersial seperti rumah sakit membuat optimisme Simed Prakarsa. Kondisi itu dilihat sebagai peluang untuk meningkatkan penjualan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang sangat membantu konsumen Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mengurangi tagihan listriknya.
Prinsip penghematan dari PLTS adalah mengurangi penggunaan listrik dari PLN pada siang hari. PLTS menghasilkan kelebihan listrik di siang hari maka kelebihan tersebut akan diekspor ke jaringan PLN dan digunakan untuk mengurangi tagihan listrik di bulan berikutnya.
Simed Prakarsa Indonesia mencatat lebih dari 350.000 watt atau 350 kW PLTS terjual pada tahun 2021. Dengan meluncurkan produk terbaru yaitu Modul Surya Half-Cell Monocrystalline 410 WP yang memiliki efisiensi hingga 20,3%. Desain yang lebih estetik diharapkan penjualan PLTS akan naik di 2022.
“Untuk jangka panjang kita bukan hanya balik modal tapi juga untung karena solar panel bisa bekerja hingga 25 tahun atau lebih, sementara BEP (Break Even Point) dari investasi solar panel sekitar 7-8 tahun,” ujar Dewi.
Solar Cell System atau PLTS bukan hanya menyasar segmen residensial seperti rumah sakit tetapi juga segmen bangunan komersial seperti sekolah dan rumah sakit.
Untuk segmen residensial Hicell menyediakan paket 1.000 watt hingga 10.000 watt. Sementara untuk segmen bangunan komersial bisa menyesuaikan kebutuhan seperti 150.000 watt atau di atasnya(custom).
Link Berita : https://www.beritasatu.com/digital/855311/panel-surya-hicell-dapat-menghemat-biaya-listrik-bulanan